Informasi yang berkualitas ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu :
1. Akurat (Accurate)
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan, jelas maksudnya karena
pada saat penyampaian dari pengirim ke penerima kemungkinan terjadi
banyak gangguan (noise) dapat mengubah atau merusak informasi.
2. Tepat waktu (Timeliness)
Informasi datang ke penerima tidak boleh terlambat.
3. Relevan (Relevance)
Informasi yang diterima harus bermanfaat.
4. Lengkap
Informasi yang dibutuhkan semuanya tersedia dan tidak ada sedikitpun informasi yang tertinggal.
5. Mengurangi ketidakpastian
Informasi yang diterima bisa memberikan kepastian dari beberapa kemungkinan yang ada.
Teknologi memunculkan globalisasi
Globalisasi adalah suatu proses penyebaran unsur-unsur baru atau hal
baru khususnya yang menyangkut informasi secara duniawi melalui media
cetak dan elektronik. Secara terbatas globalisasi terbentuk oleh adanya
kemajuan teknologi di bidang komunikasi dunia. Misalnya, melalui
televisi pada siaran berita, kita dapat melihat dan memperoleh informasi
yang relatif singkat.
Adanya kemajuan teknologi dan komunikasi menyebabkan informasi yang
datang dari luar pun dapat dengan mudah kita terima. Misalnya , lewat
radio, televisi, internet dan lain-lain.
Teknologi memberikan kemungkinan-kemungkinan yang sangat luas untuk
memanfaatkan hasil-hasil alam dan apabila mungkin menguasai alam.
Perkembangan teknologi di Negara-negara besar seperti Amerika Serikat,
Rusia, Prancis, Jerman, dan Jepang merupakan contoh di mana masyarakat
tidak lagi pasif menghadapi tantangan alam sekitar. Keadaan semacam ini
disebut modernisasi yang akan berkembang terus sampai melahirkan Era
Globalisasi.
Adanya globalisasi menyebabkan unsur-unsur budaya asing akan mudah masuk
ke Indonesia. Budaya yang datang dari luar tidak semuanya positif bagi
perkembangan dan kehidupan bangsa Indonesia yang berdasarkan Pancasila.
Tetapi unsur-unsur budaya asing yang masuk juga ada yang bersifat
negatif.
Pada umumnya unsur budaya kebendaan seperti peralatan yang mudah dipakai
dan dirasakan sangat bermanfaat, mudah diterima oleh masyarakat.
Misalnya, alat tulis-menulis yang banyak digunakan orang Indonesia yang
diambil dari unsur-unsur kebudayaan Barat.
Selain itu, unsur-unsur yang terbukti membawa manfaat yang besar seperti
radio transitor sebagai alat media massa yang termasuk unsur kebudyaan
yang mudah diterima. Unsur-unsur tersebut dengan mudah disesuaikan
dengan keadaan masyarakat yang
menerima. Misalnya, mesin penggiling padi dengan biaya murah dan
pengetahuan teknis yang sederhana dapat digunakan untuk melengkapi
pabrik penggilingan.
Unsur-unsur asing yang diterima tentunya lebih dulu mengalami proses
pengolahan. Unsur-unsur kebudayaan yang sulit diterima oleh masyarakat
misalnya unsur-unsur yang menyangkut sistem kepercayaan dan ideologi.
Selain itu, unsur-unsur yang dipelajari pada tahap pertama proses
sosialisasi misalnya, makanan pokok suatu masyarakat juga termasuk salah
satu unsur kebudayaan yang sulit diterima. Dengan globalisasi berbagai
unsur kebudayaan yang sangat sulit diterima. Dengan globalisasi berbagai
unsur kebudayaan juga akan masuk. Dengan globalisasi berbagai unsur
kebudayaan juga akan masuk. Hal ini akan membawa dampak positif dan
negatif.
Globalisasi memberikan dampak positif terutama dalam bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi. Melalui sarana elektronik seperti radio,
televisi, dan komputer serta sarana elektronik lainnya globalisasi dapat
mempercepat keberhasilan pembangunan di bidang sumber daya manusia.
Globalisasi menumbuhkan kinerja yang berwawasan luas dan beretos kerja
tinggi pada tiap individu. Selain itu, di bidang sosial budaya
globalisasi juga memberikan dampak positif. Globalisasi dapat
menumbuhkan dinamika yang terbuka pada individu sehingga tanggap akan
adanya unsur-unsur pembaharuan.
Dampak globalisasi tidak hanya bersifat positif, tetapi juga dapat
bersifat negatif. Dampak negatif tersebut misalnya, dapat berupa
goncangan budaya, pergeseran nilai-nilai budaya, dan ketimpangan budaya.
Masuknya unsur-unsur globalisasi yang sangat gencar dalam waktu yang
relatif cepat akan mengakibatkan terjadinya berbagai perubahan sosial
secara berkesinambungan. Hal ini menyebabkan anggota-anggota masyarakat
tidak mampu mengukur tindakannya dan dan tidak dapat mengantisipasi arus
globalisasi yang sedang berlangsung. Kebimbangan yang dialami
masyarakat dapat mendorong perbuatan menyimpang seperti pergaulan bebas,
munculnya sifat konsumerisme, dan penyalahgunaan narkotika.
Di dalam masyarakat seringkali terjadi ketidakserasian akan mengakibatkan kegoyahan dan keserasian masyarakat terganggu.
Perkembangan Teknologi Informasi
Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah
data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan,
memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang
berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang
digunakan untuk keperluan pribadi, pendidikan, bisnis, dan pemerintahan
dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan.
Teknologi ini menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data,
sistem jaringan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer yang
lainnya sesuai dengan kebutuhan, dan teknologi telekomunikasi digunakan
agar data dapat disebar dan diakses secara global. Peran yang dapat
diberikan oleh aplikasi teknologi informasi dan teknologi komunikasi ini
adalah mendapatkan informasi untuk kehidupan pribadi seperti informasi
tentang kesehatan, hobi, rekreasi, dan rohani. Kemudian untuk profesi
seperti sains, teknologi, perdagangan, berita bisnis, dan asosiasi
profesi. Sarana kerjasama antara pribadi atau kelompok yang satu dengan
pribadi atau kelompok yang lainnya tanpa mengenal batas jarak dan waktu,
negara, ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor lainnya yang dapat
menghambat pertukaran pikiran. Perkembangan teknologi informasi dan
teknologi komunikasi memacu suatu cara baru dalam kehidupan, dari
kehidupan dimulai sampai dengan berakhir, kehidupan seperti ini dikenal
dengan e-life, artinya kehidupan ini sudah dipengaruhi oleh berbagai
kebutuhan secara elektronik. Dan sekarang ini sedang semarak dengan
berbagai huruf yang dimulai dengan awalan e- seperti e-commerce,
e-government, e-education, e-library, e-journal, e-medicine,
e-laboratory, e-biodiversitiy, dan yang lainnya lagi yang berbasis
elektronika
Manfaat TIK Bagi Kehidupan Manusia
Proses penggunaan teknologi informasi dan komunikasi merupakan dasar
yang muncul dan dikenal sebagai Informatika Masyarakat. Masyarakat
informatika melibatkan diri lebih dari sekedar pengadopsian teknologi
informasi dan komunikasi di dalamnya, tetapi ikut dalam penerapan
teknologi informasi dan komunikasi demi keuntungan masyarakat lokal.
Masyarakat informatika tidak hanya menghadapkan teknologi, tetapi juga
gagasan sosial yang dikenal sebagai modal sosial. Masyarakat informatika
juga memperkenalkan dimensi baru ke dalam konsep pembagian masyarakat
berdasarkan modal budaya dan kelas sosial yang menstratifikasi
masyarakat.
Michael Gurstein, (Gurstein, 2000), mendeskripsikan masyarakat informasi
dengan cara berikut: Masyarakat Informatika adalah aplikasi teknologi
informasi dan komunikasi untuk memungkinkan proses masyarakat dan
pencapaian tujuan masyarakat yang mencakup pembagian digital di dalam
maupun antar masyarakat. Masyarakat informatika muncul sebagai kerangka
untuk mendekati Sistem Informasi secara sistematis dari perspektif
masyarakat dan sejajar dengan Sistem Informasi Manajemen dalam
pengembangan strategi dan teknik untuk manajemen penggunaan dan aplikasi
sistem informasi masyarakat.
Masyarakat informatika mengatasi hubungan antara teori akademik dan
penelitian, masalah kebijakan dan pragmatis yang timbul dari puluhan
ribu “Jaringan Masyarakat”, “Pusat Teknologi Masyarakat”, Telecentre,
Pusat Komunikasi Masyarakat, dan Telecottage yang saat ini berada secara
global.
Sebagai satu bidang akademik, masyarakat informatika mengambil sumber
daya dan partisipan dari serangkaian latar belakang, termasuk Ilmu
Komputer, Manajemen, Ilmu Informasi dan Perpustakaan, Perencanaan,
Sosiologi, Pendidikan, Kebijakan Sosial, dan penelitian Pedesaan,
Regional, dan Pembangunan.
Sebagai suatu praktik, masyarakat informatika merupakan kepentingan bagi
mereka yang perhatian dengan Pengembangan Masyarakat dan Ekonomi Lokal
di Negara Berkembang maupun Maju dan memiliki hubungan dekat dengan
mereka yang bekerja di bidang-bidang seperti Pembangunan Masyarakat,
Pembangunan Ekonomi Masyarakat, Informatika Kesehatan Berbasis
Masyarakat, Pendidikan Dewasa dan Lanjutan.
Masyarakat informatika adalah bagian dari struktur masyarakat di dunia
yang muncul dan memiliki peran di sejumlah tingkat fundamental dalam
masyarakat yang berkembang. Masyarakat informatika dapat dideskripsikan
sebagai penggunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk praktik
masyarakat, yang didefinisikan oleh Glen (1993) sebagai Penyampaian
Layanan Masyarakat, dan Tindakan Masyarakat. Khususnya, Praktik
Masyarakat semakin dianggap fundamental untuk masalah-masalah sosial
karena masyarakat di suatu tempat menghadapi dunia perdagangan modern
yang kurang menjadi subyek negara/ bangsa.
Komunikasi telah memainkan peranan penting dalam mengembangkan dan
mempertahankan kesehjateraan masyarakat secara geografis sepanjang
sejarah. Informatika Masyarakat adalah sebuah fenomena terkini pada
masyarakat jaringan modern, dapat dilacak pada pemrakarsa komunikasi
masyarakat akhir 1980 sampai awal 1990.
Sejak permulaan, tujuan utama teknologi masyarakat adalah untuk
menggunakan prasarana, aplikasi, dan layanan informasi dan komunikasi
untuk memberdayakan dan melestarikan modal sosial masyarakat lokal
(jaringan, organisasi, kelompok, aktivitas, dan nilai yang mendasari
kehidupan masyarakat).
Pengaruh TIK pada Kesehatan
Penggunaan perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada saat
ini sudah sangat luas, hampir semua kegiatan manusia tidak lepas dari
perangkat TIK. Manusia seolah-olah sudah sangat tergantung pada
kemampuan perangkat tersebut yang memang diciptakan untuk membantu
aktivitas manusia. Perangkat TIK tidak hanya digunakan oleh kalangan
menengah ke atas saja, tetapi kalangan menengah ke bawahpun saat ini
sudah banyak yang menggunakan perangkat TIK seperti komputer,
handphone, televisi. Komputer, pada masa sekarang ini komputer tidak
hanya digunakan di kantor-kantor penting, di lembaga penelitian, di
perguruan tinggi atau di perusahaan-perusahaan saja, tapi komputer juga
sudah banyak digunakan di rumah tangga sebagai pengganti sekretaris
pribadi atau dalam rangka membantu meringankan tugas-tugas ibu rumah
tangga antara lain dalam menentukan prioritas pengeluaran anggaran
belanja, menentukan menu masakan hari ini, mencatat segala aktivitas
yang perlu diingat dan lain sebagainya.
Walaupun sudah banyak manfaat yang dapat diperoleh dari pemakaian
perangkat TIK, namun belum banyak yang menyadari bahwa pemakaian
perangkat tersebut juga dapat menimbulkan masalah tersendiri. Masalah
yang dimaksud adalah penyakit-penyakit akibat kerja yang disebabkan oleh
pemakaian perangkat TIK, terutama bila bekerja dengan perangkat
tersebut dalam waktu yang lama secara terus menerus. Tulisan ini
bermaksud memberi masukan yang perlu diperhatikan oleh para pengguna
perangkat TIK, agar produktivitas kerja para pengguna perangkat TIK
tetap tinggi, tanpa ada kehilangan jam kerja karena sakit yang
ditimbulkan oleh penyakit akibat kerja yang disebabkan oleh pemakaian
perangkat TIK.
E-Learning sebagai sarana pembelajaran di era globalisasi
E-learning merupakan singkatan dari Elektronic Learning, merupakan cara
baru dalam proses belajar mengajar di era globalisasi yang menggunakan
media elektronik khususnya internet sebagai sistem pembelajarannya.
E-learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi. Beberapa ahli mencoba menguraikan
pengertian e-learning menurut versinya masing-masing, diantaranya :
• Jaya Kumar C. (2002)
E-learning sebagai sembarang pengajaran dan pembelajaran yang
menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau internet) untuk
menyampaikan isi pembelajaran, interaksi, atau bimbingan.
• Dong (dalam Kamarga, 2002)
E-learning sebagai kegiatan belajar asynchronous melalui perangkat
elektronik komputer yang memperoleh bahan belajar yang sesuai dengan kebutuhannya.
• Rosenberg (2001)
Menekankan bahwa e-learning merujuk pada penggunaan teknologi internet
untuk mengirimkan serangkaian solusi yang dapat meningkatkan pengetahuan
dan keterampilan
• Darin E. Hartley [Hartley, 2001]
E-Learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan
tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media Internet,
Intranet atau media jaringan komputer lain.
• LearnFrame.Com dalam Glossary of eLearning Terms [Glossary, 2001]
E-Learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik
untuk mendukung belajar mengajar dengan media Internet, jaringan
komputer,maupun komputer standalone.
E-learning dalam arti luas bisa mencakup pembelajaran yang dilakukan
di media elektronik (internet) baik secara formal maupun informal.
E-learning secara formal misalnya adalah pembelajaran dengan kurikulum,
silabus, mata pelajaran dan tes yang telah diatur dan disusun
berdasarkan jadwal yang telah disepakati pihak-pihak terkait (pengelola
e-learning dan pembelajar sendiri). Pembelajaran seperti ini biasanya
tingkat interaksinya tinggi dan diwajibkan oleh perusahaan pada
karyawannya atau pembelajaran jarak jauh yang dikelola oleh universitas
dan perusahaan-perusahaan (biasanya perusahaan konsultan) yang memang
bergerak dibidang penyediaan jasa e-learning untuk umum.
E-learning bisa juga dilakukan secara informal dengan interaksi yang
lebih sederhana, misalnya melalui sarana mailing list, e-newsletter atau
website pribadi, organisasi dan perusahaan yang ingin mensosialisasikan
jasa, program, pengetahuan atau keterampilan tertentu pada masyarakat
luas (biasanya tanpa memungut biaya). Pemanfaatan e-learning sebagai
salah-satu metode pembelajaran akan sangat membantu tercapainya
pemerataan pendidikan. Mungkin perlu disampaikan bahwa saat ini sudah
dapat dipastikan semua komputer yang memiliki akses pada jaringan dan
internet telah dapat menjalankan berbagai aplikasi (multimedia).
Keuntungan menggunakan e-Learning diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Menghemat waktu proses belajar mengajar dan biaya pendidikan secara keseluruhan (infrastruktur, peralatan, buku-buku)
E-Learning bisa mencakup pembelajaran secara formal maupun informal.
E-Learning secara formal, misalnya adalah pembelajaran dengan kurikulum,
silabus, mata pelajaran dan tes yang telah diatur dan disusun
berdasarkan jadwal yang telah disepakati pihak-pihak terkait (pengelola
e-Learning dan pembelajar sendiri). Pembelajaran seperti ini biasanya
tingkat interaksinya tinggi dan diwajibkan oleh perusahaan pada
karyawannya, atau pembelajaran jarak jauh yang dikelola oleh universitas
dan perusahaan-perusahaan (biasanya perusahan konsultan) yang memang
bergerak di bidang penyediaan jasa e-Learning untuk umum. E-Learning
bisa juga dilakukan secara informal dengan interaksi yang lebih
sederhana, misalnya melalui sarana mailing list, e-newsletter atau
website pribadi, organisasi dan perusahaan yang ingin mensosialisasikan
jasa, program, pengetahuan atau keterampilan tertentu pada masyarakat
luas (biasanya tanpa memungut biaya).
b. Menjangkau wilayah geografis yang lebih luas.
E-Learning memungkinkan pembelajar untuk menimba ilmu tanpa harus secara
fisik menghadiri kelas. Pembelajar bisa berada di suatu tempat,
sementara instruktur dan pelajaran yang diikuti berada di tempat lain,
di kota lain bahkan di negara lain. Interaksi bisa dijalankan secara
on-line dan real-time ataupun secara off-line atau archieved. Pembelajar
belajar dari komputer di kantor ataupun di rumah dengan memanfaatkan
koneksi jaringan lokal ataupun jaringan Internet ataupun menggunakan
media CD/DVD yang telah disiapkan. Materi belajar dikelola oleh sebuah
pusat penyedia materi di kampus/universitas, atau perusahaan penyedia
content tertentu. Pembelajar bisa mengatur sendiri waktu belajar, dan
tempat dari mana ia mengakses pelajaran.
c. Melatih pembelajar lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu pengetahuan sesuai dengan perkembangan Informasi dan Teknologi
E-Learning disampaikan dengan memanfaatkan perangkat komputer. Pada
umumnya perangkat dilengkapi perangkat multimedia, dengan cd drive dan
koneksi Internet ataupun Intranet lokal. Dengan memiliki komputer yang
terkoneksi dengan intranet ataupun Internet, pembelajar dapat
berpartisipasi dalam e-Learning. Materi belajar dikelola oleh sebuah
pusat penyedia materi di kampus/universitas, atau perusahaan penyedia
content tertentu. Pembelajar bisa mengatur sendiri waktu belajar, dan
tempat dari mana ia mengakses pelajaran. Jumlah pembelajar yang bisa
ikut berpartisipasi tidak dibatasi dengan kapasitas kelas. Materi
pelajaran dapat diketengahkan dengan kualitas yang lebih standar
dibandingkan kelas konvensional yang tergantung pada kondisi dari
pengajar, pembelajar pun bisa belajar kapan saja maupun dimana saja.
d. Mengurangi dampak lingkungan
E-Learning memungkinkan manusia untuk menghindari perjalanan, sehingga
mengurangi karbon dari keseluruhan output sampingan dari kendaraan.
Tambahan lagi, lingkungan virtual juga memungkinkan beberapa pengurangan
variable lain seperti pengurangan penggunaan kertas, artinya tanpa
menggunakan kertas untuk catatan, ujian, penilaian maupun data lainnya
yang dapat mengurangi penebangan pohon demi pembuatan kertas yang
mengakibatkan pemanasan global bagi bumi yang kita cintai.
Prediksi TIK di Era Mendatang
Cyber Crime
Perkembangan Internet dan umumny dunia cyber tidak selamanya
menghasilkan hal-hal yang postif. Salah satu hal negatif yang merupakan
efek sampingannya antara lain adalah kejahatan di dunia cyber atau,
cybercrime. Hilangnya batas ruang dan waktu di Internet mengubah banyak
hal. Seseorang cracker di Rusia dapat masuk ke sebuah server di Pentagon
tanpa ijin. Salahkah dia bila sistem di Pentagon terlalu lemah sehingga
mudah ditembus? Apakah batasan dari sebuah cybercrime? Seorang yang
baru “mengetuk pintu” (port scanning) komputer anda, apakah sudah dapat
dikategorikan sebagai kejahatan? Apakah ini masih dalam batas
ketidak-nyamanan (inconvenience) saja? Bagaimana pendapat anda tentang
penyebar virus dan bahkan pembuat virus? Bagaimana kita menghadapi
cybercrime ini? Bagaimana aturan / hukum yang cocok untuk mengatasi atau
menanggulangi masalah cybercrime di Indonesia? Banyak sekali pertanyaan
yang harus kita jawab.
Contoh kasus di Indonesia
Pencurian dan penggunaan account Internet milik orang lain. Salah
satu kesulitan dari sebuah ISP (Internet Service Provider) adalah adanya
account pelanggan mereka yang “dicuri” dan digunakan secara tidak sah.
Berbeda dengan pencurian yang dilakukan secara fisik, “pencurian”
account cukup menangkap “userid” dan “password” saja. Hanya informasi
yang dicuri. Sementara itu orang yang kecurian tidak merasakan hilangnya
“benda” yang dicuri. Pencurian baru terasa efeknya jika informasi ini
digunakan oleh yang tidak berhak. Akibat dari pencurian ini, penggunan
dibebani biaya penggunaan acocunt tersebut. Kasus ini banyak terjadi di
ISP. Namun yang pernah diangkat adalah penggunaan account curian oleh
dua Warnet di Bandung.
Membajak situs web. Salah satu kegiatan yang sering dilakukan oleh
cracker adalah mengubah halaman web, yang dikenal dengan istilah deface.
Pembajakan dapat dilakukan dengan mengeksploitasi lubang keamanan.
Sekitar 4 bulan yang lalu, statistik di Indonesia menunjukkan satu (1)
situs web dibajak setiap harinya. Hukum apa yang dapat digunakan untuk
menjerat cracker ini?
Probing dan port scanning. Salah satu langkah yang dilakukan cracker
sebelum masuk ke server yang ditargetkan adalah melakukan pengintaian.
Cara yang dilakukan adalah dengan melakukan “port scanning” atau
“probing” untuk melihat servis-servis apa saja yang tersedia di server
target. Sebagai contoh, hasil scanning dapat menunjukkan bahwa server
target menjalankan program web server Apache, mail server Sendmail, dan
seterusnya. Analogi hal ini dengan dunia nyata adalah dengan
melihat-lihat apakah pintu rumah anda terkunci, merek kunci yang
digunakan, jendela mana yang terbuka, apakah pagar terkunci (menggunakan
firewall atau tidak) dan seterusnya. Yang bersangkutan memang belum
melakukan kegiatan pencurian atau penyerangan, akan tetapi kegiatan yang
dilakukan sudah mencurigakan. Apakah hal ini dapat ditolerir (dikatakan
sebagai tidak bersahabat atau unfriendly saja) ataukah sudah dalam
batas yang tidak dapat dibenarkan sehingga dapat dianggap sebagai
kejahatan?
Berbagai program yang digunakan untuk melakukan probing atau
portscanning ini dapat diperoleh secara gratis di Internet. Salah satu
program yang paling populer adalah “nmap” (untuk sistem yang berbasis
UNIX, Linux) dan “Superscan” (untuk sistem yang berbasis Microsoft
Windows). Selain mengidentifikasi port, nmap juga bahkan dapat
mengidentifikasi jenis operating system yang digunakan.
sumber : http://dhiniatygularsopgsd.wordpress.com/2011/07/10/teknologi-informasi-dan-komputer-di-era-globalisasi/
No comments:
Post a Comment