Tugas Softskill Bahasa Indonesia
Nama : Bima Nur Syahputra
Npm : 21111489
Kelas 3 KB 03
1. Contoh penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar
Berbahasa
Indonesia dengan baik dan benar dapat diartikan pemakaian ragam bahasa yang
serasi dengan sasarannya meliputi kaidah bahasa yang betul. Berbahasa Indonesia
dengan baik dan benar mempunyai beberapa konsekuensi logis terkait dengan
pemakaiannnya sesuai dengan situasi dan kondisi. Sudah dapat diketahui bahwa
penggunaan bahasa Indonesia sangat mempengaruhi dalam situasi formal penggunaan
bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah prioritas utama. Penggunaan bahasa
Indonesia ini sering menggunakan bahasa baku. Kendala yang harus dihindari
dalam pemakaian bahasa baku antara lain disebabkan oleh adanya gejala bahasa
seperti interferensi, integrasi, campur kode, alih kode, dan bahasa gaul yang
tanpa disadari sering digunakan dalam komunikasi resmi ataupun formal yang
mengakibatkan menjadi tidak baik.
Misalkan :
·
Dosen : Sri apakah kamu sudah mengerjakan tugas?
·
Sri : Sudah saya kerjakan pak..
·
Dosen : baiklah kalau begitu segera dikumpulkan
·
Sri : terima kasih pak.
Adapun contoh lain daripada undang undang dasar antara lain
:
“Undang-undang
dasar 1945 pembukaan bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa
dan oleh sebab itu penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai
dengan perikemanusiaaan dan perikeadilan.
Dari beberapa kalimat dalam undang undang tersebut
menunjukkan bahwa bahasa yang digunakan sangat baku, dan merupakan pemakaian
bahasa yang baik dan benar.
Contoh lain dalam tawar menawar di pasar, misalnya:
pemakaian ragam baku akan menimbulkan kegelian, keheranan atau kecurigaan. Akan
sangat ganjil bila dalam tawar menawar dengan tukang sayur atau tukang becak
kita mamakai bahasa baku.
Berikut adalah contoh perbedaan dari bahasa Indonesia yang benar
dengan bahasa gaul :
Bahasa Indonesia baku :
·
Aku, saya
·
Kamu
·
Di masa depan
·
Apakah benar?
·
Tidak
·
Tidak peduli
Bahasa Gaul (informal) :
·
Gue
·
Elo
·
Kapan-kapan
·
Emangnya bener?
·
Gak
·
Emang gue pikirin.
Dari contoh diatas perbedaan antara bahasa yang baku dan non
baku dapat terlihat dari pengucapan dan dari tata cara penulisannya. Bahasa
Indonesia baik dan benar merupakan bahasa yang mudah dipahami, bentuk bahasa
baku yang sah agar secara luas masyarakat Indonesia berkomunikasi menggunakan
nasional. Misal: “Kami, putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan,
bahasa Indonesia”. Demikianlah bunyi alinea ketiga Sumoah Pemuda yang telah
dirumuskan oleh para pemuda yang kemudian menjadi pendiri bangsa dan Negara
Indonesia. Bunyi alinea tersebut sudah jelas bahwa yang menjadi bahasa
persatuan bangsa Indonesia adalah bahasa Indonesia.
Kita sebagai bagian bangsa Indonesia sudah selayaknya
menjunjung tinggi bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.
2. Fungsi bahasa sebagai alat komunikasi.
-
Bahasa merupakan akibat yang lebih jauh dari ekspresi diri.
-
Komunikasi tidak akan diterima sempurna bila ekspresi diri kita tidak diterima
atau dipahami.
-
Penggunaan bahasa sebagai alat komunikasi, memiliki tujuan tertentu yaitu agar
kita dipahami oleh orang lain. Jadi dalam hal ini respons pendengar atau lawan
bicara yang menjadi perhatian utama kita.
-
Bahasa merupaka maksud alat untuk merumuskan maksud kita.
-
Dengan komunikasi, kita dapat menyampaikan semua yang kita rasakan, pikirkan
dan ketahui kepada orang lain.
-
Dengan komunikasi, kita dapat mempelajari dan mewarisi semua yang pernah
dicapai oleh nenek moyang kita dan apa yang telah dicapai oleh orang sejaman
kita. Dengan kata lain dengan komunikasi kita mendapatkan pengalaman.
-
Bahasa adalah alat berkomunikasi melalui lisan (bahasa primer) dan tulisan
(bahasa sekunder). Berkomunikasi melalui lisan adalah berkomunikasi yang
dihasilkan oleh alat ucap manusia yaitu dalam bentuk simbol bunyi, dimana
setipa simbol bunyi memiliki khas tersendiri. Simbol yang terdengar sama di
telinga kita tapi memiliki makna yang sangat jauh berbeda. Misalkan kata
‘sarang’ dalam bahasa korea artinya ‘cinta’ sedangkan dalam bahasa Indonesia
artinya kandang atau tempat.
-
Tulisan adalah susunan dari simbol (huruf) yang dirangkai menjadi kata bermakna
dan dituliskan. Bahasa lisan lebih ekspresif dimana mimic, intonasi, dan
gerakan tubuh dapat bercampur menjadi satu untuk mendukung komunikasi yang
dilakukan. Lidah setajam pisau / silet oleh karena itu sebaiknya dalam berkata
kata tidak sembarangan dan menghargai serta menghormati lawan bicara / target
komunikasi.
-
Keterikatan dan keterkaitan bahasa dengan manusia menyebabkan bahasa tidak
tetap dan selalu berubah seiring perubahan kegiatan manusia dalam kehidupannya
di masyarakat. Perubahan bahasa dapat terjadi bukan hanya berupa pengembangan
dan perluasan, melainkan berupa kemunduran sejalan dengan yang dialami
masyarakat. Terutama pada penggunaan fungsi komunikasi pada bahasa asing
sebagai contoh masyarakat Indonesia lebih sering menempel ungkapan “No Smoking”
daripada “Dilarang Merokok”, “Stop” untuk “berhenti”, “Exit” untuk keluar.
No comments:
Post a Comment