Friday, March 9, 2012

3 wujud kebudayaan menurut dimensinya

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia
Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri."Citra yang memaksa" itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti "individualisme kasar" di Amerika, "keselarasan individu dengan alam" di Jepang dan "kepatuhan kolektif" di Cina.
Citra budaya yang bersifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka.
Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.


§  Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilainorma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
§  Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
§  Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud kebudayaan. Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.






Opini :

Budaya menurut saya itu adalah suatu kebiasaan yang dilakukan oleh manusia. Yang menghasilkan 3 wujud yaitu gagasan, aktivitas dan artefak. Wujud kebudayaan ini semua bisa terjadi karena interaksi manusia terhadap kehidupan sehari-hari. Ketiga kebudayaan ini masih mudah kita jumpai di lingkungan masyarakat atau melalui media-media yang tersedia. Di dalam dunia ini banyak sekali macam-macam budaya, hanya saja jenisnya yang mungkin berbeda, bahkan pada kontak sosialpun mengandung budaya tersendiri. Budaya ini berlaku pada semua kalangan manusia walaupun terkadang ada aturan tertentunya, tapi setidaknya kita cukup mengetahuinya dan tetap pada aturannya. Semakin berjalannya jaman semakin bertambah pula budaya itu sendiri, dan kalau kita lihat sendiri budaya pada jaman sekarang hampir semuanya mengikuti budaya luar dan melupakan budaya dalam negerinya sendiri yang mungkin menurut manusia jaman sekarang itu budaya yang jaman dulu dengan jaman sekarang itu kurang menarik berbeda dengan budaya luar negeri yang sangat mendunia yaitu contohnya kebiasaan berbudaya memakai pakaian luar negeri, lebih mendalami gagasan-gagasan luar negeri itu sendiri, atau dll. Padahal belajar mempelajari budaya dalam negeri ini pula sangat luas sekali, walaupun terkadang terdengar kuno, kurang menarik, atau mistis tetapi itu semua wajib kita jaga dan wajib kita ketahui. Apalagi sampai kebudayaannya dirusak itu termasuk perilaku yang sangat tidak terpuji dan tidak mempunyai perilaku kemanusiaan. Banyak kita jumpai perusakaan itu pada artefak-artefak di candi-candi yang tersebar di Indonesia ini. Sungguh miris jika melihat kejadian yang seperti itu. Perilaku itu pun berselaras dengan budaya manusia yang tidak mempunyai tanggung jawab atas perilakunya itulah budaya manusia jaman sekarang yang sering merusak. Dapat di garis besarkan bahwa kebudayaan yang terdapat antara umat manusia itu beraneka ragam, bahwa kebudayaan itu didapat dan diteruskan secara sosial melalui ilmu pengetahuan, bahwa kebudayaan itu dinamis dan bahwa kebudayaan itu relatif. Potensi-potensi yang dapat dikembangkan untuk kebudayaan itu sendiri yaitu melalui pikiran dari manusia. Intinya kebudayaan itu hanya dapat dihasilkan oleh manusia jika tidak ada manusia sebaliknya tidak ada kebudayaan tanpa ada manusia. Maka dari itu, kita sebagai generasi berikutnya harus bisa menjaga kebudayaan yang sudah ada, dengan tidak melakukan perusakan-perusakan terhadap kebudayaan itu tersendiri, agar bisa kita kenalkan kepada adik-adik di bawah kita. Semoga kebudayaan di Indonesia lebih bisa mendunia dan tidak kalah dari kebudayaan-kebudayaan yang dihasilkan oleh kebudayaan luar. 

sumber :
http://windyku.wordpress.com/2011/02/13/3-wujud-kebudayaan-menurut-dimensinya/

nama : Bima Nur Syahputra
npm : 21111489
kelas 1 kb 03

No comments:

Post a Comment